Saturday, November 7, 2009
I. PENDAHULUAN
Daulah Bani Umayah yang ibukota pemerintahannya di Damaskus berlangsung selama 91 tahun diperintah oleh 14 orang khalifah. Kejayaan Bani Umayah dimulai pada masa Abdul Malik dan berakhir pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Sepeninggal Umar, kekhalifahan mulai melemah dan akhirnya tumbang. Penyebabnya adalah para khalifah lebih mengutamakan kepentingan pribadi dari pada kepentingan umum. Pun demikian kemajuan-kemajuan di bidang arsitektur, kesenian dan perdagangan berhasil dicapai pada masa Bani Umayah.
Tentunya sangat menarik mengkaji dinamika khilafah Bani Umayah ini. Sebab selain khilafah ini berada pada masa transisi, berbagai intrik menarik terjadi di zaman ini. Mulai dari banyaknya khalifah yang tidak berpihak pada rakyat sampai pembunuhan Husein bin Ali di Karbala. Semoga dengan mengkaji perkembangan Islam pada kurun ini akan memperkaya wacana kita terutama dalam hal politik Islam.
I. PEMBAHASAN
A. SITUASI SOSIAL DAN DINAMIKA POLITIK SEPENINGGAL KHALIFAH ALI
Setelah pada tanggal 20 Ramadhan 40 H Ali ditikam oleh Ibnu Muljam, salah satu pengikut Khawarij, kedudukan Ali sebagai khalifah kemudian dijabat oleh anaknya (Hasan bin Ali) selama beberapa bulan. Namun, karena Hasan ternyata sangat lemah, sementara pengaruh Muawiyah semakin kuat, maka Hasan membuat perjannjian damai. Perjanjian itu dapat mempersatukan umat Islam kembali dalam suatu kepemimpinan politik, di bawah Muawiyah bin Abi Sufiyan. Di sisi lain perjanjian itu menyebabkan Mu’awiyah menjadi penguasa absolut dalam Islam. Tahun 41 H, tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah sebagai tahun Jama’ah (‘am al jama’ah). Dengan demikian telah berakhirlah masa Khulafa’ur Rasyidin dan dimulailah kekuasaan Bani Umayah dalam sejarah politik Islam.
B. PENGANGKATAN YAZID DAN PERUBAHAN SISTEM PEMERINTAHAN
Deklarasi pengangkatan Yazid bin Muawiyah sebagai putra mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi di kalangan rakyat. Akibatnya terjadi perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan. Dalam hal ini Abdurrahman bin Abu Bakar berpendapat bahwa pengangkatan ini tak ubahnya sebuah heracliusisme, yaitu ketika seorang heraclius meninggal akan digantikan oleh heraclius yang lain. Pelanggaran terhadap perjanjian yang disepakati antara Hasan bin Ali dan Muawiyah telah terjadi dalam hal ini. Sebab dalam perjanjian itu disebutkan bahwa persoalan penggantian pemimpin setelah Muawiyah diserahkan kapada umat Islam.
Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh terkemuka di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Yazid kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madinah, memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya. Dengan cara ini, semua orang terpaksa tunduk, kecuali Husein bin Ali dan Abdullah bin Zubair. Bersamaan dengan itu, Syi’ah (pengikut Ali) melakukan konsolidasi kekuatan kembali. Perlawanan pertama dimulai oleh Husein bin Ali. Pada tahun 680 M, ia pindah dari Makkah ke Kufah atas permintaan golongan Syi’ah yang ada di Irak. Umat Islam di daerah ini tidak mengakui Yazid. Mereka mengangkat Husein sebagai khalifah. Dalam sebuah pertempuran tidak seimbang di Karbala, sebuah daerah di dekat Kufah, tentara Husein kalah dan Husein sendiri terbunuh. Kepalanya dipenggal dan dikirim ke Damaskus, sedang tubuhnya dikubur di Karbala.
Pemerintahan Yazid tak henti menuai pemberotakan. Puncaknya ketika Abdullah bin Zubair dan gerakan oposisinya yang dibina di Makkah meyatakan menolak sumpah setia terhadap Yazid. Tentara Yazid kemudian mengepung Makkah. Dua pasukan bertemu dan pertempuran tak dapat dihindarkan. Namun, pertempuran itu terhenti karena Yazid wafat.
C. PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYAH
Pada masa Bani Umayah beberapa kemajuan di bebagai sektor berhasil dicapai. Antara lain dibidang arsitektur, perdagangan, organisasi militer dan seni.
1. Arsitektur
Pada masa Bani Umayah bidang arsitektur maju pesat. Terlihat dari bangunan-bangunan artistik serta masjid-masjid yang memenuhi kota. Kota lama pun dibangun menjadi kota modern. Mereka memadukan gaya Persia dengan nuansa Islam yang kental di setiap bangunannya.
Adapun pada masa Walid dibangun sebuah masjid agung yang terkenal dengan sebutan Masjid Damaskus yang diarsiteki oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Sedangkan kota baru yang dibangun di zaman ini adalah Kota Kairawan. Didirikan oleh Uqbah bin Nafi ketika dia menjabat sebagai gub ernur.
2. Organisasi militer
Di zaman ini militer dikelompokkan menjadi 3 angkatan. Yaitu angkatan darat (al-jund), angkatan laut (al-bahiriyah) dan angkatan kepolisian.
3. Perdagangan
Setelah Bani Umayah berhasil menaklukkan bebagai wilayah, jalur perdangan jadi semakin lancar. Ibu kota Basrah di teluk Persi pun menjadi pelabuhan dagang yang ramai dan makmur, begitu pula kota Aden.
4. Kerajinan
Ketika khalifah Abdul Malik menjabat, mulailah dirintis pembuatan tiras (semacam bordiran), yakni cap resmi yang dicetak pada pakaian khalifah dan para pembesar pemerintahan.
III. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bani Umayah dimulai dengan pengangkatan Muawiyah sebagai khalifah dengan cara yang tidak demokratis pada tahun 41 H. Selanjutnya sistem kepemimpinan dilangsungkan secara monarchiheridetis (kerajaan turun temurun) selama 91 tahun. Peristiwa penting yang terjadi pada masa itu antara lain terbunuhnya Husein bin Ali di Karbala pada masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah.
Meski demikian, Bani Umayah mencatatkan beberapa kamajuan, terutama di bidang arsitektur, perdagangan, militer dan kesenian. Adapun masa keemasan terjadi ketika tampuk kepemimpinan berada di tangan Abdul Malik bin Marwan sampai Umar bin Abdul Aziz.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment